Catharanthus roseus [L.] G. Don
Suku : Apocynaceae
Nama Simplisia :
Catharanthi Herba (herba tapak dara), Catharanthi radix (akar tapak dara).
Deskripsi
Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah, umumnya ditanam
sebagai tanaman hias. Tapak dara bias tumbuh di tempat terbuka atau terlindung
pada bermacam-macam iklim, ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 800
m dpl.
Terna atau semak, menahun, tumbuh tegak, tinggi mencapai 120
cm, banyak bercabang. Batang bulat, bagian pangkal berkayu, berambut halus.
Warnanya merah tengguli. Daun tunggal, agak tebal, bertangkai pendek,berhadapan
bersilang. Helai daun elips, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata,
pertulangan menyirip, kedua permukaan daun mengkilap, dan berambut halus.
Perbungaan majemuk, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun 5 helai, mahkota
bunga berbentuk terompet, warnanya ada yang putih, merah muda, atau putih
dengan bercak merah di tengahnya. Buahnya buah bumbung berbulu, menggantung,
berisi banyak biji berwarna hitam. Perbanyakan dengan biji, setek bataang, atau
akar.
Sifat dan Khasiat
Herba sedikit pahit rasanya, sejuk, agak beracun (toksik),
masuk meridian hati. Berkhasiat sebagai anti kanker (antineoplastik),
menenangkan hati, peluruh kencing (diuretic), menurunkan tekanan darah
(hipotensif), penenang (sedative), menyejukkan darah, penghenti perdarahan
(hemostatis), serta menghilangkan panas dan racun.
Sedangkan akar tapak dara berkhasiat sebagai peluruh haid.
Kandungan Kimia
Herba mengandung lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28
bi-indole alkaloid. Komponen anti kanker, yaitu alkaloid seperti
vincaleukoblastine (vinblastin = VCR), leorosin (VLR), vinkadiolin, leurosidin,
dan katarantin. Alkaloid yang berkhasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula
darah) antara lain leurosin, katarantin, lochnerin, tetrahidroalstonin,
vindolin, dan vindolinin.
Sedangkan akar tapak dara mengandung alkaloid, saponin,
flavonoid, dan tannin.
Bagian yang digunakan
Herba dan akar. Pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.
Indikasi
Herba berkhasiat mengatasi
:
- tekanan darah tinggi (hipertensi),
- kencing manis,
- kencing sedikit (oliguria),
- hepatitis,
- perdarahan akibat turunnya jumlah trombosit (primary thrombocytopenic purpura),
- malaria,
- sukar buang air besar (sembelit),
- kanker: penyakit Hodgkin’s, chorionic, epithelioma, leukemia limfositik akut, leukemia monositik akut, limfosarkoma, dan reticulum sel sarcoma.
Akar berkhasiat mengatasi :
- Haid yang tidak teratur.
Cara Pemakaian
Herba 6-15 g direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 2 gelas
dengan api kecil. Setelah dingin disaring dan diminum beberapa kali hingga
habis dalam sehari. Untuk penyakit kanker, bias digunakan obat suntiknya.
Untuk pemakaian luar, daun segar ditambah beras secukupnya
lalu ditumbuk halus sampai seperti bubur. Balurkan pada luka yang tersiram air
panas.
Contoh Pemakain
- Darah tinggi, kencing manis, leukemia limfostik akut
Daun tapak dara segar sebanyak 15 g
direbus dalam 5 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu
diminum dua kali sehari sama banyak pagi dan sore.
Efek Samping
Efek vinblastin berupa turunnya jumlah sel darah putih
(leucopenia) yang kembali normal setelah 1-2 minggu obat dihentikan, tidak
nafsu makan, mual, muntah, sulit buang air besar, dan gangguan neurologist,
seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensasi yang abnormal, dan
kehilangan refleks dalam.
Efek samping vinkristin muncul pada system saraf dengan
gejala sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan
refleks dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis),
penglihatan dobel (diplopia), serak, dan botak (alopesia). Juga terjadi
hambatan pada system pembuatan sel darah, hemoglobin, dan trombosit (platelet).
Sel darah putih menurun 1-2 minggu setelah pemakaian obat.
Catatan
- Di luar negeri herba tapak dara sudah dibuat obat suntik, yaitu vincristine dan vinblastine injeksi.
- Perempuan hamil dilarang menggunakan obat ini.
No comments:
Post a Comment