Monday, October 29, 2012

Sambiloto



Andrographis paniculata
[Burm.f.] Ness)

Suku   : Acanthaceae
Nama Simplisia  : Andrographidis Herba (herba sambiloto)

Deskripsi
Tumbuhan ini tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang lembab, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl.
Terna semusim, tinggi 50-90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm. Bunga rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung, kecil-kecil, warnanya putih bernoda unggu. Buah kapsul berbentuk jorong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah membujur menjadi empat keping. Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

Sifat dan khasiat
Herba ini rasanya pahit, dingin, masuk ke meridian paru-paru, perut, lambung, usus besar dan kecil. Antibakteri, anti-inflamasi, mengontrol respon imun (imunomodulator), nyeri pereda (analgesik), pereda demam (antipiretik), menghilangkan panas, menghilangkan lembab, penawar racun (detoksitasi), dan detumescent.

Kandungan  Kimia
Daun dan cabang mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neondragrafolid, 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Ada juga flavonoid, alkana, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam grit, dan resin. Sebagian besar flavonoid diisolasi dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, panikulin, mono-0-metilwithin, dan apigenin-7, 4 - dimetileter.
Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati dari zat beracun).

Bagian yang digunakan
Herba. Dipanen saat tanaman mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya dan kemudian dikeringkan.

Indikasi
Herbal ini berkhasiat untuk mengatasi:

~ Hepatitis, infeksi saluran empedu,
~ Bacillary disentri, tifoid, diare,
~ Influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran pernapasan (bronchitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,
~ Demam, malaria,
~ Gonore (gonore),
~ Diabetes (DM),
~ Paru TBC, skrofuloderma, batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma),
~ Tekanan darah tinggi (hipertensi),
~ Kusta (Hansen morbus = lepra),
~ Leptospirosis,
~ Keracunan jamur, singkong, kedelai, makanan laut,
~ Kanker: penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), dan tumor paru-paru.

Cara Pemakaian
Herba kering dengan 10-20 g herba direbus atau dikeringkan digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum 3-4 kali sehari, @ 4-6 tablet. Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, suntikan atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar kemudian direbus air yang digunakan untuk mencuci atau ditumbuk halus dan ditempelkan pada rumah sakit, seperti gigitan ular berbisa, ruam atau bisul.

Famakologis Efek dan Hasil Penelitian
1. Tanaman ini bakteriostatik manjur dalam Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli.
2. Ramuan ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi. In vitro, air rebus merangsang fagositosis sel darah putih.
3. Andrografolid menurunkan demam yang disebabkan oleh vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci.
4. Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat plasenta trofosit pertumbuhan.
5. Dalam hal farmakologi, pahit memiliki efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskemik, efek pada respirasi sel, sifat kholeretik, anti-inflamasi, dan antibakteri.

Contoh Pemakaian
  • Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 10-15 lembar direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.
  • Disentri basiler, diare, radang saluran nafas, radang paru
Herba kering sbanyak 9-15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
  • Disentri
Herba krokot segar (portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan selama 3-4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali masing-masing 1/3 gelas.
  • Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan ¾  cangkir air panas. Setelah dingin diminum sekaligus. Lakukan 3-4 kali sehari.
  • Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan ½ cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang digiling halus juga bias digunakan sebagai tapal badan yang panas.
  • TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Pil ini lalu diminum dengan air matang. Sehari 2-3 kali. Setiap minum 15-30 pil.
  • Batuk rejan (pertusis), darah tinggi
Daun sambiloto segar sebanyak 5-7 lembar diseduh dengan air panas1/2 cangkir. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. Setelah dingin minum, lakukan 3 kali sehari.
  • Radang paru, radang mulut, tonsillitis
Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3-4,5 g diseduh dengan air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus.
  • Faringitis
Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan airnya ditelan.
  • Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga tengah (OMA), sakit gigi
Herba sambiloto segar sebanyak 9-15 g direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari @ ½ gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.
  • Kencing manis
Daun sambiloto segar sebanyak ½ genggam dicuci lalu direbus dengan 3 gelas airbersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ ¾ gelas.
  • Kencing nanah
Sebanyak 3 tangkai sambiloto utuh dicuci lalu direbus dengan 4 gelas minum air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum dengan madu seperlunya, 3 kali sehari @ ¾ gelas.
  • Digigit ular berbisa
1.      Daun sambiloto segar dicuci lalu digiling halus bersama dengan tembakau. Balurkan pada luka lalu dibalut. Untuk minumnya, daun sambiloto segar sebanyak 9-15 g direbus, minum 3 kali sehari.
2.      Herba sambiloto segar secukupnya dikunyah beberapa lama, kemudian air ludahnya ditelan dan ampas kunyahannya ditetakkan pada luka lalu dibalut.
  • Kudis
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam dan sedikit belerang ditumbuk bersama-sama sampai halus dan rata. Balurkan pada tempat yang sakit. Untuk minumnya 7 lembar  daun sambiloto dan 5 lembar daun sndok (plantago mayor L.), semua bahan segar direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus.
  • Luka bakar
1.              Bukbuk herba sambiloto ditambahkan sedikit minyak kelapa. Aduk merata, oleskan ke tempat yang sakit.
2.              Daun sambiloto segar secukupnya direbus. Airnya digunakan untuk mengompres bagian yang sakit.


Efek samping
Minum rebusan obat ini dalam dosis besar dapat menyebabkan ketidaknyamanan di perut dan kehilangan nafsu makan. Rasa pahit Andrografolid dapat menyebabkan mual. Sementara injeksi obat-obatan herbal ini bias menyebabkan syok anafilaksis.

Catatan

Luar negeri telah membuat tablet. Obat-obatan cair, dan obat suntik dengan nama dagang, seperti tablet Kang Yan, tablet Chuanxinlian, Chuan Xin Lian pil KB Antiphlogistic, Yamdepieng, Chuanxinlian Ruangas & Injeksi.

No comments:

Post a Comment