Tuesday, October 23, 2012

Pacar Cina



Aglaia Odorata Lour


Suku                            : Meliaceae
Nama Simplisia : Aglaiae Folium (daun pacar Cina)

Deskripsi
Pacar cina sering ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman hias, atau tumbuh liar di lading-ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan ini didatangkan dari Cina. Bunganya sering digunakan untuk mengharumkan teh atau pakaian.
Perdu, tinggi 2-6 m, batang berkayu, bercabang banyak, tangkai berbintik-bintik kelenjar berwarna hitam. Daun majemuk menyirip ganjil yang tumbuh berseling, anak daun 3-5, anak daun bertangkai pendek, bentuk bundar telur sungsang, panjang 3-6 cm, lebar 1-3,5 cm, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, permukaan licin mengilap terutama daun muda. Bunga dalam malai rapat, panjangnya 5-16 cm, warna kuning, dan harum. Buah buni, bulat lonjong, warnanya merah, panjang 6-7 mm, dengan ruang 1-3, biji 1-3. Perbanyakan melalui cangkok.

Asal usul                     : Asia Tenggara
Waktu Berbunga        : Januari – Desember

Daerah Distribusi, Habitat dan Budidaya
Asia tropik; banyak terdapat di Jawa, dan dibudidayakan. Di Jawa banyak dipelihara karena bau yang harum, khususnya tanaman jantan.

Kegunaan di Masyarakat
Tanaman: dipelihara karena bau yang harum.
Daun : digunakan untuk mengobati kencing nanah, sakit waktu haid, penyakit kulit dan pembersih darah.
Bunga : digunakan sebagai pewangi setelah bersalin dan sebagai penurun demam.
Buah : digunakan sebagai obat gatal.
Kayu : sebagai bahan pembuatan kerajinan

Cara pemakaian di masyarakat
Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu haid:
dibuat infusa dari 1 genggam daun pacar cina ditambah 110 ml air; diminum 1 kali sehari, selama 3 hari.
Untuk mengobati kencing nanah:
Seperempat genggam pacar cina, 1/5 genggam daun kemuning,1/3 jari kayu secang, 2 jari gula enaun dicuci dan dipotong-potong seperlunya, kemudian direbus dengan 3 gelas air bersih hingga tinggal lebih kurang dari tiga perempatnya; setelah dingin disaring, kemudian diminum 3 kali sehari masing-masing ¾ gelas.

No comments:

Post a Comment