Sunday, October 14, 2012

Gandarusa


Justicia gendarussa Burm.f.

 
Suku   : Acanthaceae
Nama Simplisia  : Gendarussae Folium (daun gandarusa), Gendarussae Radix (akar gandarusa).
                    
Deskripsi
Tumbuhan ini tumbuh liar di hutan, tanggul sungai atau ditanam sebagai tumbuhan obat atau tanaman pagar. Di Jawa, tumbuh pada ketinggian 1-500 m dpl.
Perdu, tumbuh tegak, tinggi 0,8-2 m, batang berkayu, bercabang, beruas, warnanya cokelat kehitaman, mengkilap. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helai daun berbentuk lanset, tepi rata, ujung meruncing, pangkal berbentuk biji, pertulangan menyirip, panjang 5-20 cm, lebar 1-3,5 cm, warnanya hijau tua. Bunga majemuk tersusun dalam rangkaian berupa malai, keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan, mahkota bentuk tabung, berbibir dua, putih. Buah bentuknya bulat panjang. Berbiji empat, licin.
Tumbuhan ini berbatang cokelat kehitaman lebih populer, walaupun ada juga yang berbatang hijau. Daunnya dapat digunakan untuk membunuh serangga. Perbanyakan dengan setek batang.

Sifat dan Khasiat
Daun bersifat rasa pedas, sedikit asam, dan netral. Berkhasiat melancarkan peredaran darah. Membuyarkan sumbatan darh, anti-rematik, peluruh keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), dan pencahar. Sedangkan kulit kayunya bersifat sebagai perangsang muntah.

Kandungan Kimia
Justisin, minyak asiri, kalium, kalsium oksalat, tanin dan alkaloid yang agak beracun.

Bagian yang digunakan
Daun dan akar. Penggunaan segar atau yang telah dikeringkan.

Indikasi
Daun berkhasiat untuk mengatasi  :
  • bengkak akibat terpukul atau terbentur (memar),
  • keseleo, tulang patah (fraktur),
  • rematik sendi, nyeri pinggang,
  • haid tidak teratur, tidak datang haid (amenore),
  • demam yang hilang timbul, dan
  • mual sewaktu batuk dan sesak.

Akar berkhasiat untuk mengatasi  :
  • rematik, keram otot, demam,
  • kencing terasa nyeri (disuria),
  • sakit kuning (jaundice), diare, serta
  • anak kecil yang kurus sekali (marasmus).

Cara Pemakaian
Daun segar 30-60 g direbus atau ditumbuk dan diperas, airnya diminum. Bila memakai daun kering , rebus sebanyak 15-30 g. Akar sebanyak 3-10 g direbus, minum.
Untuk pemakaian luar, herba segar dihaluskan lalu tempelkan ke tempat yang sakit seperti tulang pataah, bengkak terkilir, pembengkakan kelenjar dan bisul. Air perasan daun segar digunakan sebagai obat tetes pada telinga yang sakit. Sedangkan air rebusan herba ini dapat digunakan untuk mencuci koreng dan borok.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
  1. Untuk mengetahui efek analgetik, dilakukan pemberian infuse daun kering gandarusa per oral pada mencit, dengan bahan pembanding parasetamol dan morfin. Hasilnya memperlihatkan perpanjangan waktu reaksi sesuai kenaikan kadar infuse (Hotma Elisa Siregar, Jurusan Farmasi FMIPA USU, 1984).
  2. Prof. Ir. Moeso S. dan Drs. Agus P. melaporkan bahwa gandarusa digunakan masyarakat Irian Jaya sebagai obat KB pria. Untuk itu, dilakukan percobaan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kadar testoteron yang mempunyai peranan dalam pembentukan dan maturasi spermatozoa. Ternyata infuse daun gandarusa menurunkan kadar testoteron dalam serum tikus. Semakin besar dosis yang diberikan, semakin besar penurunan kadar testoteron (Emi Kustantonia, fak. Farmasi, UNAIR, 1992).

Catatan
  • Perempuan hamil dilarang menggunakan tumbuhan obat ini.
  • Di India dan Asia Tenggara, Gendarussa digunakan sebagai obat pereda demam, perangsang muntah, rematik, sakit kepal, kelumpuhan otot wajah, ekzema, sakit mata, dan sakit telingga.

No comments:

Post a Comment