Wednesday, September 5, 2012

Tempuyung



Sonchus arvensis L.


Suku    : Asteraceae (Compositae)
Nama simplisia : Sonchi Folium (daun tempuyung).

Deskripsi
Tempuyung tumbuh liar di tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, seperti di tebing-tebing, tepi saluran air, atau tanah terlantar, kadang ditanam sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan yang berasal dari Eurasia ini bias ditemukan pada daerah yang banyak turun hujan pada ketinggian 50-1.650 m dpl.
Terna tahunan, tegak, tinggi 0,6-2 m, mengandung getah putih, dengan akar tunggang yang kuat. Batang berongga dan berusuk. Daun tunggal, bagian bawah tumbuh berkumpul pada pangkal membentuk roset akar. Helai daun berbentuk lanset atau lonjong, ujung runcing, pangkal bentuk jantung, tepi berbagi menyirip tidak teratur, panjang 6-48 cm, lebar 3-12 cm, warnanya hijau muda. Daun yang keluar dari tangkai bunga bentuknya lebih kecil dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan, berseling. Perbungaan berbentuk bonggol yang bergabung dalam malai, bertangkai, mahkota bentuk jarum, warnanya kuning cerah, lama kelamaan menjadi merah kecokelatan. Buah kotak, berusuk lima, bentuknya memanjang sekitar 4 mm, pipih, berambut, cokelat kekuningan.
Ada keaneka ragaman tumbuhan ini. Yang berdaun kecil disebut lempung, dan yang berdaun besar dengan tinggi mencapai 2 m disebut rayana. Batang muda dan daun walaupun rasanya pahit bias dimakan sebagai lalapan. Perbanyakan dengan biji.

Sifat dan Khasiat
Tempuyung rasanya pahit dan dingin. Berkhasiat menghilangkan panas dan racun,peluruh kencing (diuretic), penghancur batu (litotriptik), antiurolitiasis, dan menghilangkan bengkak.

Bagian yang digunakan
Daun atau seluruh tumbuhan.

Indikasi
Tempuyung dapaat mengatasi  :
  • batu saluran kencing dan batu empedu,
  • radaang usus buntu (apenditis), radang payudara (mastitis),
  • disentri,
  • wasir,
  • beser mani (spermatorea),
  • darah tinggi (hipertensi),
  • pendengaran berkurang (tuli),
  • rematik gout, memar, dan
  • bisul, luka baker.

Cara Pemakaian
Daun atau seluruh tumbuhan sebanyak 15-60 g direbus, lalu diminum.
Untuk pemakaian luar, herba segar digiling halus lalu dioleskan ke tempat yang sakit atau diperas dan airnya untuk kompres bisul, luka baker, dan wasir.

Contoh Pemakaian
  • Radang payudara
Tumbuhan tempuyung segar sebanyak 15 g direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.
  • Bisul
Batang dan daun tempuyung segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Air perasannya digunakan untuk mengompres bisul.
  • Darah tinggi, kandung kencing dan kandung empedu berbatu
Daun tempuyung segar sebanyak 5 lembar dicuci lalu di asapkan sebentar. Makan sebagai lalap bersama makan nasi. Lakukan 3 kali sehari.
  • Kencing batu
1.      Daun tempuyung kering sebanyak 250 mg direbus dengan 250 cc air bersih sampai tersisa 150 cc. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Habiskan dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
2.      Daun tempuyung, daun avokad (persea Americana), daun sawi tanah (nasturtium montanum), seluruh bahan segar sebanyak 5 lembar, dan 2 jari gula enau dicuci besih lalu direbus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa ¾ nya. Setelah dingin disaring. Air yang terkumpul diminum 3 kali sehari, masing-masing ¾ gelas.
3.      Daun tempuyung dan daun keji beling (Strobilanthes crispus) segar masing-masing 5 lembar, jagung muda 6 buah, dan 3 jari gula enau dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tesisa ¾ gelas nya. Setelah dingin disaring. Air yang terkumpul diminum 3 kali sehari, masing-masing ¾ gelas.
  • Pendengaran berkurang (tuli)
Herba tempuyung segar dicuci bersih lalu dibilas dengan air masak. Giling sampai halus, lalu diperas dengan kain bersih. Airnya diteteskan pada telinga yang tuli. Lakukan 2-3 kali sehari.

Catatan
Kapsul Prolipid yang diindikasikan untuk pengobatan kolesterol tinggi dan menjaga kelangsingan tubuh mengandung obat ini.

Tuesday, September 4, 2012

Bunga Pagar



Lantana Camara L.


Suku    : Verbenaceae
Nama Simplisia : Camarae Folium (daun bunga pagar), Camarae Radix (akar bunga pagar), Camarae Flos (bunga bunga pagar).

Deskripsi
Bunga pagar kadang tumbuh liar atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis ini biasa ditemukan dari dataran rendah sampai 1.700 m dpl., pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau agak ternaung.
Perdu, tegak atau agak memanjat, tinggi 0,5-4 m, berbau, batang berkayu, bercabang banyak, ranting bentuk segi empat, berduri, berambut. Daun tunggal berhadapan, bundar telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut, perabaan kasar, panjang 5-8 cm, lebar 3,5-5 cm, warnanya hijau tua. Perbunggaan majemuk bentuk bulir, mahkota bagian dalam berambut, warnanya putih, merah muda, jingga, kuning, dan sebagainya. Buah buni, tangkai berambut, masih muda hijau, bila sudah masak hitam mengkilap.

Sifat dan Khasiat
Akar bersifat tawar dan sejuk. Berkhasiat sebagai pereda demam (antipiretik), penawar racun (antitoksik), penghilang nyeri (analgesic), dan pengenti perdarahan (hemostatis). Daun bersifat pahit, sejuk, berbau, dan sedikit beracun (toksik), yang berkhasiat menghilangkan gatal (anti-pruritus), anti-toksik, menghilangkan bengkak, dan perangsang muntah. Sedangkan bunga bunga pagar rasanya manis dan sejuk, berkhasiat sebagai penghenti perdarahan.

Kandungan Kimia
Daun mengandung lantadene A, lantadene B, lantanolic acid, lantic acid, humulene (mengandung minyak asiri), β-caryophyllene, γ- terpidene, α-pinene, dan p-cymene.

Bagian yang digunakan
Daun, bunga, dan akar. Pemakaian kering.

Indikasi
Akar berkhasiat mengatasi  :
  • influenza disertai demam tinggi,
  • TBC kelenjar (skrofuloderma),
  • Rematik, bengkak terbentur (memar),
  • Keputihan (leukorea),
  • Kencing nanah (gonore),
  • Gondongan (parotitis, mumps), dan
  • Sakit kulit yang berkitan dengan gangguan emosi (neurodermatitis).
Bunga berkhasiat mengatasi :
  • TB paru dengan batuk darah, dan
  • Sesak nafas (asmatik).
Daun berkhaasiat mengatasi  :
  • Sakit kulit, gatal-gatal, bisul, luka,
  • Batuk, dan
  • Rematik, memar, bengkak.

Cara Pemakaian
Akar kering sebanyak 30-60 g direbus, lalu diminum. Pemakaian luar digunakan untuk radang kulit, eksim, jamur kulit (tinea), bisul, luka berdarah, tersiram air panas, gigitan serangga, memar dan keputihan. Caranya, daun dan ranting segar digiling halus lalu ditempelkan ke tempat yang sakit atau direbus dan airnya digunakan untuk cuci.

Contoh Pemakaian
  • TB paru dengan batuk darah
Bunga bunga pagar kering sebanyak 6-10 g direbus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa separo. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Minumlah pagi, siang dan sore masing-maasing ½ gelas.
  • Rematik
1.      Akar bunga pagar kering sebanyak 1 genggam direbus dalam 5 liter air sampai mendidih selama 15 menit. Hangat-hangat dipakai untuk mandi.
2.      Daun bunga pagar segar secukupnya direbus. Airnya digunakan untuk mandi.
3.      Daun bunga pagar segar secukupnya dipipis. Tambahkan kapur sirih sambil diaduk sampai menjadi adonan seperti bubur kental. Oleskan pada bagian yang sakit.
  • Keputihan, kencing nanah
Akar bunga pagar kering sebanyak 45 g dipotong tipis-tipis lalu direbus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaringdibagi sama banyak untuk 2 kali minum. Pagi dan sore.
  • Dermatitis, eksim, jamur kulit, bisul
Daun lantana segar sebanyak 1 genggam direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Selagi hangat dipakai untuk mencuci kelainan kulit.
  • Bisul
Daun bunga pagar segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling sampai halus. Oleskan pada bisul, lalu dibalut. Ganti 2-3 kali sehari.
  • Memar, luka berdarah
Bunga dan daun bunga pagar segar secukunya dicuci lalu dibilas dengan air masak. Giling kedua bahan tersebut sampai halus kemudian tempelkan pada tempat yang sakit, lalu dibalut. Ganti 2-3 kali sehari.
  • Batuk
Daun bunga pagar kering sebanyak 5 g direbus dalam 3 gelas air sampai tesisa separonya. Setelah dingin disaring, dibagi sama banyak untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang, dan sore hari.
  • Perangsang muntah pada keracunan makanan
Daun bunga pagar segar sebanyak 1 genggam dicuci bersih lalu diseduh dengan setengah gelas air. Biarkan selama 15 menit. Selagi hangat diminum sekaligus.

Catatan
  • kelebihan dosis menyebabkan pusing dan muntah.
  • Perempuan hamil dilarang minum rebusan bunga pagar, karena dapat menyebabkan kematian janin.

Monday, September 3, 2012

Teh



Camellia sinensis [L.] Kuntze


Suku    : Theaceae
Nama Simplisia : Camelliae Folium (daun teh).

Deskripsi
Tanaman teh umumnya ditanam di perkebunan, di panen secara manual, dan dapat tumbuh pada ketinggian 200-2.300 m dpl. Teh berasal dari kawasan India bagian Utara dan Cina Selatan. Ada dua kelompok varietas yang terkenal, yaitu varietas assamica yang berasal dari Assam dan varietas sinensis yang berasal dari Cina. Varietas assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul.
Pohon kecil, karena seringnya pemangkasan maka tampak seperti perdu. Bila tidak dipaangkas, akan tumbuh kecil ramping setinggi 5-10 m, dengan bentuk tajuk seperti kerucut. Batang tegak berkayu, bercabang-cabaang, ujung ranting dan daun muda berambut halus. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, helai daun kaku seperti kulit tipis, bentuknya elips memanjang, ujung dan paangkal runcing, tepi bergerigi halus, pertulangan menyirip, panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm, warnanya hijau, permukaan mengkilap. Bunga di ketiak daun, tunggbunga bergabung menjadi satu, berkelamin dua, garis tengah 3-4 cm, warnanya putih cerah dengan kepala sari berwarna kuning, harum. Buahnya buah kotak, berdinding tebal, pecah menurut ruang, masih muda hijau, setelah tua cokelat kehitaman. Biji keras, 1-3. Pucuk dan daun muda yang digunakan untuk pembuatan teh. Perbanyakan dengan biji, setek, sambungan atau cangkokan.

Sifat dan Khasiat
Daun berbau aromatic dan sedikit pahit. Berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretic), stimulansia jantung (kardiotonik), menstimulir susunan saraf pusat, penyegar badan, berkhasiat sebagai astringen pada saluran cerna.

Kandungan Kimia
Daun mengandung kafein (2-3%), theobromin, theofilin, tannin, xanthine, adenine, minyak asiri, kuersetin, naringenin, dan natural fluoride. Tanin mengaandung zat epigallocatechin galat, yang mampu mencegah kanker lambung daan kerongkongan. Setiap 100 g daun teh mempunyai kalori 17 KJ dan mengandung 75-80% air, polifenol 25%, protein 20%, karbohidrat 4%, kafein 2,5%, serat 27%, dan pectin 6%.
Biji mengandung saponin yang beracun dan mengandung minyak kafein mempercepat pernafasaan, perangsang kuat padaa susunan saraf pusat dan aktivitas jaantung. Theofilin mempunyai efek diuretic kuat, menstimulir kerja jantung dan melebarkan pembuluh daraah koroner. Theobromin terutama mempengaruhi otot.
Dari hasil penelitian, flavonoid yang merupakan antioksidan polifenol pada teh mampu memperkuat dinding sel darah merah dan mengatur permeabilitasnya, mengurangi kecenderungan trombosis, dan menghambat oksidasi LDL sehingga mengurangi pross antherosklerosis di pembuluh darah yang selaanjutnya akan mengurangi resiko kematian akibaat penyakit jantung koroner.

Bagian yang digunakan
Daun.

Indikasi
Daun teh bermanfaat untuk mengatasi  :
  • sakit kepala,
  • diare,
  • penyubur dan menghitamkan rambut,
  • kolesterol dan trigliserida darah tinggi,
  • kencing manis,
  • mengurangi terbentuknya karang gigi (dental plague),
  • infeksi saluran cerna.

Cara pemakaian
Daun teh kering sebanyak 4-7 g diseduh dengan air panas, minum sewaktu hangat atau setelah dingin.
Pemakaian luar, daun segar dicuci bersih lalu digiling halus. Dioleskan pada luka berdarah , lalu dibalut.

Efek Farmakologis dan hasil penelitian
  1. Pemberian sari seduhan daun teh hijau dosis 10X dosis manusia pada tikus jantan yang diberi kuning telur dan sukrosa, memperlihatkan efek penurunan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida dan berat badan yang bermakna bandingkan dengan control perlakuan, namun tidak menunjukkan perbedaan kadar kolesterol HDL yang bermakna.
  2. Pemberian sari seduhan teh hijau dosis 25X dosis manusia yang diberikanper oral pada tikus normal yang diberi diet glukosa memperlihatkan efek hipoglikemik pada ½ jam dan 1 jam setelah perlakuan. Sebagai pembanding dipakai tolbutamid.

Contoh Pemakaian
  • Diare
Daun teh yang masih muda dan segar sebanyak 20 g dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih selama 15 menit. Setelah dingin disaring dan diminum sekaligus.
  • Penyubur dan menghitamkan rambut
Air teh kental sebanyak 1 cangkir diembunkan semalaman. Keesokkan paginya air teh ini siap dipakai untuk membasai kulit kepala dan rambut sambil dipijat-pijat. Lakukan 1 kali setiap hari, sampai kelihatan hasilnya.
  • Sakit kepala
Air teh kental ¾ cangkir, diberi air jeruk nipis sebanyak 1 sendok teh dan madu 1 sendok makan. Aduk sampai rata, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.
  • Mengurangi pembentukan karaang gigi
Kumur-kumur dengan air the setelah makan.
  • Infeksi saluran cerna, kolesterol darah tinggi
Daun the kering (teh hijau) sebanyak 7 g diseduh dengan air panas. Biarkan selama 10 menit. Minum selagi hangat.

Catatan
Keracunan kafeina kronis : Bila minum 5 cangkir teh setiap hari yang setara dengan 600 mg kafeina, lama kelamaan akan memperlihatkan tanda dan gejala seperti gangguan pencernaan makanan (dyspepsia), rasa lemah, gelisah, tremor, sukar tidur, tidak nafsu makan, sakit kepala, pusing (vertigo), binggung, berdebar, sesak nafas, dan kadang sukar buang air besar.

Sunday, September 2, 2012

Tapak Dara



Catharanthus roseus [L.] G. Don


Suku    : Apocynaceae
Nama Simplisia : Catharanthi Herba (herba tapak dara), Catharanthi radix (akar tapak dara).

Deskripsi
Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah, umumnya ditanam sebagai tanaman hias. Tapak dara bias tumbuh di tempat terbuka atau terlindung pada bermacam-macam iklim, ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl.
Terna atau semak, menahun, tumbuh tegak, tinggi mencapai 120 cm, banyak bercabang. Batang bulat, bagian pangkal berkayu, berambut halus. Warnanya merah tengguli. Daun tunggal, agak tebal, bertangkai pendek,berhadapan bersilang. Helai daun elips, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip, kedua permukaan daun mengkilap, dan berambut halus. Perbungaan majemuk, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun 5 helai, mahkota bunga berbentuk terompet, warnanya ada yang putih, merah muda, atau putih dengan bercak merah di tengahnya. Buahnya buah bumbung berbulu, menggantung, berisi banyak biji berwarna hitam. Perbanyakan dengan biji, setek bataang, atau akar.

Sifat dan Khasiat
Herba sedikit pahit rasanya, sejuk, agak beracun (toksik), masuk meridian hati. Berkhasiat sebagai anti kanker (antineoplastik), menenangkan hati, peluruh kencing (diuretic), menurunkan tekanan darah (hipotensif), penenang (sedative), menyejukkan darah, penghenti perdarahan (hemostatis), serta menghilangkan panas dan racun.
Sedangkan akar tapak dara berkhasiat sebagai peluruh haid.

Kandungan Kimia
Herba mengandung lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 bi-indole alkaloid. Komponen anti kanker, yaitu alkaloid seperti vincaleukoblastine (vinblastin = VCR), leorosin (VLR), vinkadiolin, leurosidin, dan katarantin. Alkaloid yang berkhasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) antara lain leurosin, katarantin, lochnerin, tetrahidroalstonin, vindolin, dan vindolinin.
Sedangkan akar tapak dara mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tannin.

Bagian yang digunakan
Herba dan akar. Pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.

Indikasi
Herba berkhasiat mengatasi  :
  • tekanan darah tinggi (hipertensi),
  • kencing manis,
  • kencing sedikit (oliguria),
  • hepatitis,
  • perdarahan akibat turunnya jumlah trombosit (primary thrombocytopenic purpura),
  • malaria,
  • sukar buang air besar (sembelit),
  • kanker: penyakit Hodgkin’s, chorionic, epithelioma, leukemia limfositik akut, leukemia monositik akut, limfosarkoma, dan reticulum sel sarcoma.

Akar berkhasiat mengatasi  :
  • Haid yang tidak teratur.

Cara Pemakaian
Herba 6-15 g direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 2 gelas dengan api kecil. Setelah dingin disaring dan diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari. Untuk penyakit kanker, bias digunakan obat suntiknya.
Untuk pemakaian luar, daun segar ditambah beras secukupnya lalu ditumbuk halus sampai seperti bubur. Balurkan pada luka yang tersiram air panas.

Contoh Pemakain
  • Darah tinggi, kencing manis, leukemia limfostik akut
Daun tapak dara segar sebanyak 15 g direbus dalam 5 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum dua kali sehari sama banyak pagi dan sore.

Efek Samping
Efek vinblastin berupa turunnya jumlah sel darah putih (leucopenia) yang kembali normal setelah 1-2 minggu obat dihentikan, tidak nafsu makan, mual, muntah, sulit buang air besar, dan gangguan neurologist, seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensasi yang abnormal, dan kehilangan refleks dalam.
Efek samping vinkristin muncul pada system saraf dengan gejala sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan refleks dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis), penglihatan dobel (diplopia), serak, dan botak (alopesia). Juga terjadi hambatan pada system pembuatan sel darah, hemoglobin, dan trombosit (platelet). Sel darah putih menurun 1-2 minggu setelah pemakaian obat.

Catatan
  • Di luar negeri herba tapak dara sudah dibuat obat suntik, yaitu vincristine dan vinblastine injeksi.
  • Perempuan hamil dilarang menggunakan obat ini.

Saturday, September 1, 2012

Srigading



Nyctanthes arbor-tritis L.


Suku    : Oleaceae
Nama Simplisia : Nyctantnthi Flos (bunga srigading), Nyctanthi Folium (daun srigading).

Deskripsi
Srigading tumbuhan asli India, tersebar luas di seluruh dunia yang beriklim panas. Tumbuh liar di semak-semak atau pinggir hutan, namun sering ditanam sebagai tanaman hias dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m dpl.
Perdu atau pohon kecil, tinggi kurang lebih 9 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, berambut, kasap, putih kotor. Daun tunggal, bulat telur, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, permukaan kasap, tulang menyirip, panjang 4-11 cm, lebar 2-8 cm, duduk berhadapan, hijau. Bunga majemuk bentuk malai, harum, kelopak bentuk corong, berambut, panjang kurang lebih 7 mm, tabung maahkota 3-5, putih, mekar waktu malam hari dan berjatuhan pada pagi hari. Buah kotak, bulat telur, pipih, panjang lebih dari 1,5 cm, berwarna cokelat. Biji keras berwarna cokelat. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

Sifat dan Khasiat
Bunga berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretic) dan peluruh haid (emenagog).
Daun yang pahit berkhasiat sebagai diuretic, emenagog, peluruh dahak (ekspektoran), peluruh keringat (diaphoretic), antelmintik, kolagoga, dan pencahar (laksatif).
Kulit kayu berkhasiat sebagai ekspektoran, kolagoga dan laksatif.

Kandungan Kimia
Daun mengandung tannin, metal salisilat, resin, niktantin, dan gula.
Bagian bunga mengandung minyak asiri dan zat warna merah yang disebut niktantin.

Bagian yang digunakan
Daun, bunga, kulit kayu, dan biji.

Indikasi
Bunga srigading berguna untuk mengatasi  :
  • demam, demam sehabis bersalin (nifas),
  • perawatan setelah bersalin,
  • haaid tidak lancar,
  • rematik,
  • ruam kulit, kusta, dan
  • cacingan pada anak.
Kulit kayu untuk mengatasi  :
  • Batuk, radang saluran nafas Ibronkitis), dan
  • Sembelit.
Biji berguna untuk mengatasi :
  • Ketombe

Efek Farmakologis dan Hasil penelitian
Pemberian infuse daun srigading 5% dan 10% dan juga infuse bunga srigading 0,5 % dan 1%, dapat meningkatkan amplitude kontraksi pada otot rahim kelinci terpisah.

Contoh pemakaian
  • Demam nifas
Bunga srigaading segar sebanyak 10 g dicuci bersih. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, hasil saringan diminum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.
  • Demam yang membandel, demam pada malaria
Daun srigading segar dicuci bersih, lalu dimakan bersama seiris kecil jahe segar.
  • Ruam kulit, kusta
Beberapa kuntum bunga srigading segar diseduh, lalu diminum seperti teh. Lakukan setiap hari.
  • Cacing gelang, cacing keremi
Air perasan daun srigading sebanyak 1 sendok makan ditambah sedikit madu dan garam. Minum malam hari sebelum tidur.
  • Nyeri pinggul, pegal pinggang bagian bawah
Daun srigading sebanyak 1 genggam direbus dengan 3 gelas air memakai api kecil sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sekaligus.

Catatan
Perempuan hamil dilarang minum rebusan tumbuhan ini.